Harga daging sapi di pasar tradisional semakin tinggi. Berdasarkan data Sentra Berita Harga Pangan Strategi (PIHPS) nasional, daging sapi, daging ayam, telor, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng, beras hingga gula mengalami kenaikan.
Wawan (26), salah satu pedagang daging sapi di Pasar Tigaraksa, Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa sebelum tahun baru, daging sapi masih berada pada batas normal adalah di kisaran Rp 120 ribu per Kg.
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi hal yang demikian dirasa karena usai Natal dan Tahun Baru tak lama kemudian disambut dengan Idul Fitri dalam beberapa bulan lagi.
Akibat dari kenaikan harga hal yang demikian, Wawan mesti mengalami penurunan pendapatan. Ia itu terjadi karena sepinya pembeli. Kemauan ingin pemerintah menurunkan harga supaya pembeli daging sapi kembali ramai dan bisa relatif murah oleh rakyat kecil.
Baca Juga : Kenali Ciri-ciri Daging Babi yang Dijual di Pasaran
“Kalau saya harganya turun. Sekilo daging bisa mencapai Rp 140 ribu per kg walaupun gaji orang-orang enggak seberapa, jadi mereka sayang bila beli daging. Begitu daging murah kemungkinan bisa dibeli sama semua orang,” kata Wawan.
Omzet Turun
Kecuali juga dengan Bayu yang mengeluhkan perihal harga daging yang naik membuat kekuatan beli rendah sehingga omsetnya menurun. Tetapi itu, hasilnya terus terjadinya tawar-menawar dari para pembeli kepadanya.
“Dari sebelum tahun baru hingga sesudah tahun baru harganya masih tetap segitu. Dengan harga Rp 140 ribu per kg membuat saya kesusahan memasarkannya. Banyak pedagang lain yang mengeluh karena awalnya orang beli bisa hingga 1 kg melainkan kini cuma ½ kg. Pelanggan juga banyak yang sirna” kata Bayu.
Menurutnya hal itu terjadi karena kemungkinan sapi yang langka sehingga tukang jagal sapinya menaikkan harga dan hasilnya berpengaruh ke harga pasar. Kalau sejauh ini pasokan stocknya masih lancar.
Oleh karena itu, pria berusia 28 tahun ini menyiasatinya dengan memasarkan harga daging Rp 130.000 per kg. Dulu semua karena dia memperhatikan bahwa pembeli cuma cakap membeli dengan harga hal yang demikian.
“Begitu di tempat saya pembeli menurunnya hingga 60 persen. Ia saya bisa jual hingga 100 kg melainkan kini cuma 40 kg karena pembeli gak kuat untuk beli dagingnya. Bantu jual Rp 130 ribu per kg karena itu alasannya,” sebut Bayu.
Bantuan Pemerintah
Pedagang daging sapi ini ingin bahwa pemerintah bisa menurunkan ke harga normal. Kemauan minta pada pemerintah untuk lebih mempertimbangkan bila ingin rajaolympus login menaikkan harga dengan memperhatikan terutama dahulu kondisi perekonomian dari para pembeli.
“ pemerintah bila ingin menaikkan harga disesuaikan dengan kekuatan pembeli juga. Begitu bisa sih daging itu di harga 100.000 aja supaya pembeli ramai lagi. Misal naik malah paling mahal itu di harga 120.000 aja,” tambah Bayu.