April 2, 2025

Cowpalace – Tempat Penjualan Daging Sapi Legendaris

Cow Palace Berkomitmen Untuk Menyediakan Pelanggan Kami Berbagai Pilihan Daging Segar dan Premium

Daging Babi Berkualitas
2025-03-16 | admin9

Tips Memilih Daging Babi Yang Segar

Mengonsumsi daging bisa jadi riskan, apalagi daging babi yang disebut ‘kotor’. Karenanya perhatikan tips ini untuk memilih daging babi yang segar. Daging babi kerap dipandang sebelah mata karena ancaman bakteri yang terkandung di dalamnya. Selain itu, kandungan cacing pita yang mematikan juga menjadi kekhawatiran. Faktanya, semua daging pun mengandung bakteri dan cacing. Karenanya disarankan untuk pandai memilih yang segar. Tak hanya itu, cara menyimpan dan memasaknya juga harus tepat.

Untuk memilih daging babi yang segar kamu bisa melihat dari warnanya. Daging babi yang segar umumnya slot77 berwarna merah jambu atau merah muda sedikit gelap. Selain itu, daging babi yang segar juga terdapat lemak keras berwarna putih di bagian bawah kulit dan dagingnya memiliki serabut daging yang halus. Berbeda dengan daging babi yang sudah tak segar, warnanya akan berubah. Dari yang merah muda menjadi keabuan hingga warna kehijauan yang gelap.

Memilih daging babi yang segar juga bisa dilihat dari teksturnya. Daging babi yang berkualitas teksturnya masih kenyal, tidak berlendir, dan tidak lengket. Untuk mengetahuinya kamu bisa memegang dan sedikit menekan daging babi menggunakan tangan. Jika daging kembali ke posisi semula setelah ditekan, tandanya masih segar. Begitu sebaliknya, jika tidak kembali ke posisi semula, melainkan terasa lembek tandanya sudah tak segar.

Tips Memilih Daging Babi Yang Segar

Aroma daging babi dapat menentukan apakah daging tersebut masih segar atau tidak. Daging babi yang masih segar memiliki aromanya selayaknya daging. Namun, ketik aromanya terasa menyengat, tengik, dan asam tandanya daging babi sudah tidak segar lagi. Selain itu, aroma daging babi juga dapat menentukan usia babi. Aroma daging babi tua biasanya cenderung lebih kuat dibandingkan daging babi yang masih muda.

Untuk menjaga kesegaran daging babi penting juga untuk memilih bagian yang tepat sesuai dengan jenis masakan yang akan dibuat. Salah satu bagian yang aman untuk dipilih adalah has dalam atau tenderloin. Bagian tersebut memiliki lemak yang lebih sedikit. Tetapi jika perlu daging yang berlemak bisa dipilih bagian perut atau samcan. Selain itu, penting juga untuk menyimpan daging babi dengan baik agar kualitasnya tidak berkurang. Caranya adalah dengan menyimpan di dalam kulkas dengan suhu 1-10 derajat Celcius. Jika ingin disimpan sebagai stok, sebaiknya simpan di bagian freezer dengan suhu -17 derajat Celcius.

Baca Juga : Tips Memilih Daging Sapi Yang Berkualitas Baik

Share: Facebook Twitter Linkedin
Harga Daging Mahal
2025-02-21 | admin9

Harga Daging Sapi Masih Mahal, di Kisaran Rp 140 Ribu per Kg

Harga daging sapi di pasar tradisional semakin tinggi. Berdasarkan data Sentra Berita Harga Pangan Strategi (PIHPS) nasional, daging sapi, daging ayam, telor, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng, beras hingga gula mengalami kenaikan.

Wawan (26), salah satu pedagang daging sapi di Pasar Tigaraksa, Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa sebelum tahun baru, daging sapi masih berada pada batas normal adalah di kisaran Rp 120 ribu per Kg.

Menurutnya, kenaikan harga daging sapi hal yang demikian dirasa karena usai Natal dan Tahun Baru tak lama kemudian disambut dengan Idul Fitri dalam beberapa bulan lagi.

Akibat dari kenaikan harga hal yang demikian, Wawan mesti mengalami penurunan pendapatan. Ia itu terjadi karena sepinya pembeli. Kemauan ingin pemerintah menurunkan harga supaya pembeli daging sapi kembali ramai dan bisa relatif murah oleh rakyat kecil.

Baca Juga : Kenali Ciri-ciri Daging Babi yang Dijual di Pasaran

“Kalau saya harganya turun. Sekilo daging bisa mencapai Rp 140 ribu per kg walaupun gaji orang-orang enggak seberapa, jadi mereka sayang bila beli daging. Begitu daging murah kemungkinan bisa dibeli sama semua orang,” kata Wawan.

Omzet Turun

Kecuali juga dengan Bayu yang mengeluhkan perihal harga daging yang naik membuat kekuatan beli rendah sehingga omsetnya menurun. Tetapi itu, hasilnya terus terjadinya tawar-menawar dari para pembeli kepadanya.

“Dari sebelum tahun baru hingga sesudah tahun baru harganya masih tetap segitu. Dengan harga Rp 140 ribu per kg membuat saya kesusahan memasarkannya. Banyak pedagang lain yang mengeluh karena awalnya orang beli bisa hingga 1 kg melainkan kini cuma ½ kg. Pelanggan juga banyak yang sirna” kata Bayu.

Menurutnya hal itu terjadi karena kemungkinan sapi yang langka sehingga tukang jagal sapinya menaikkan harga dan hasilnya berpengaruh ke harga pasar. Kalau sejauh ini pasokan stocknya masih lancar.

Oleh karena itu, pria berusia 28 tahun ini menyiasatinya dengan memasarkan harga daging Rp 130.000 per kg. Dulu semua karena dia memperhatikan bahwa pembeli cuma cakap membeli dengan harga hal yang demikian.

“Begitu di tempat saya pembeli menurunnya hingga 60 persen. Ia saya bisa jual hingga 100 kg melainkan kini cuma 40 kg karena pembeli gak kuat untuk beli dagingnya. Bantu jual Rp 130 ribu per kg karena itu alasannya,” sebut Bayu.

Bantuan Pemerintah

Pedagang daging sapi ini ingin bahwa pemerintah bisa menurunkan ke harga normal. Kemauan minta pada pemerintah untuk lebih mempertimbangkan bila ingin rajaolympus login menaikkan harga dengan memperhatikan terutama dahulu kondisi perekonomian dari para pembeli.

“ pemerintah bila ingin menaikkan harga disesuaikan dengan kekuatan pembeli juga. Begitu bisa sih daging itu di harga 100.000 aja supaya pembeli ramai lagi. Misal naik malah paling mahal itu di harga 120.000 aja,” tambah Bayu.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Penjualan Babi
2025-02-18 | admin9

Kenali Ciri-ciri Daging Babi yang Dijual di Pasaran

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai peredaran daging sapi oplosan daging babi yang beredar di pasaran.

“Kita amat mengimbau terhadap masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli daging sapi, sebab baru-baru ini kita berhasil ungkap adanya penjualan daging sapi yang dicampur dengan daging babi,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Abduh Surahman, Rabu (20/5/2020).

Masyarakat dipinta lebih teliti dalam memilih daging dengan memandang tekstur, serta warna daging. Jikalau masyarakat menemukan tekstur daging agak kasar, berwarna pucat dan mempunyai bau yang agak amis, maka direkomendasikan untuk tidak membeli itu, sebab dipastikan daging itu sudah tercampur daging babi.

“Jikalau daging babi ini seratnya agak kasar, terus warnanya pucat. Nah, jikalau dikala beli daging sapi menemukan hal seperti ini, lebih bagus jangan dibeli,” katanya.

Terpenting jikalau didapati harga daging yang amat murah dibandingkan dengan harga daging sapi pada umumnya ialah Rp110 ribu per kilogram.

Baca Juga : Menikmati Daging Sapi Berkualitas: Panduan Memilih dan Memasaknya dengan Tepat

Harga daging babi yang ditentukan para pedagang di Tomohon, Sulawesi Utara, anjlok sebagai respon terhadap kabar demam babi afrika (ASF) di segala provinsi. Pemerintah kota mengoreksi adanya kematian hewan dalam jumlah besar di peternakan, namun menegaskan bahwa itu bukan diakibatkan ASF.

Pada Selasa (25/7/2023), harga daging babi di Pasar Beriman Wilken, Tomohon, atau lebih dikenal sebagai Pasar Ekstrem, berkisar Rp 40.000-Rp 55.000 per kilogram (kg), tergantung komponen-bagiannya. Komponen paha, umpamanya, kini dijual seharga Rp 45.000 per kg, turun dari normalnya Rp 55.000-Rp 60.000 per kg.

Paul Mait (58), salah seorang pedagang daging babi, mengatakan, harga itu sudah berlaku https://www.braxtonatlakenorman.com/ selama sebulan terakhir seiring menyebarnya kabar kematian babi yang dicurigai pengaruh ASF.

”Komponen perut itu umumnya Rp 65.000 per kg, namun kini cuma Rp 50.000. Komponen iga juga tinggal segitu,” katanya.

Kendati demikian itu, ia mengucapkan, para pedagang bukan pihak yang merugi, namun para peternak. Sebab, para pedagang cuma menyesuaikan dinamika harga yang ditentukan di peternakan dikala membeli babi dalam kondisi hidup untuk kemudian dipotong.

Menurut Paul, harga normal babi hidup di peternakan ialah Rp 35.000-Rp 36.000 per kg, namun kini tinggal Rp 27.000-Rp 28.000 per kg. ”Jikalau di peternak murah, kami jual murah juga di pasar. Jadi, pedagang sama sekali tidak rugi,” katanya.

Akan namun, ia merasakan penurunan volume penjualan. Saat kabar ASF belum menyebar, ia bisa memasarkan 21 babi selama sepekan, namun kini cuma tujuh ekor saja. Hal itu disebabkan kekhawatiran konsumen akan ancaman gangguan kesehatan.

Michael Andris (47), pedagang lainnya, kini memasarkan daging babi dengan harga Rp 100.000 per 3 kg atau sekitar Rp 33.300 per kg. ”Ini harga sudah turun sebulan lebih. Di Sonder (Minahasa), ada yang jual Rp 100.000 bisa 6 kg. Walhasil yang bikin harga jatuh,” ujarnya.

Harga yang berlaku di Sonder itu sempat viral di media sosial. Kecurigaan masyarakat akan penjualan daging dari babi yang sakit malah, kata Michael, semakin kuat.

, jumlah babi yang ia jual setiap minggu turun dari delapan menjadi enam saja. ”Jadi, untungnya kini tipis-tipis saja, sehari Rp 100.000,” katanya.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Peternakan Sapi
2025-02-05 | admin9

Pemasaran Hasil Produksi Sapi Ternak Hidup dan Daging Sapi

Penyedia daging dalam negeri terdiri dari peternak rakyat, pengusaha penggemukan (feedlotter) dan importir. Sejumlah 90% pelaku utama penyedia daging sapi dalam industri peternakan sapi potong di Indonesia ialah peternak rakyat. Tipe sistem pemeliharaan di tingkat peternak rakyat menyebabkan produktivitas sapi potong rendah. Pemerintah sudah menentukan tanda sistem budidaya sapi potong yang bagus dan tertuang dalam Permentan Nomor 46/ Permentan/PK.210/8/2015. Indonesia mempunyai potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya genetik ternak sebagai pensupport dalam pembangunan peternakan sapi potong sehingga kebutuhan daging dalam negeri bisa terpenuhi. Tapi, pemberesan sistem agribisnis perihal peternakan sapi potong belum tersusun seperti pada sistem agribisnis sapi perah.

Secara lazim, keadaan pemasaran sapi (ternak hidup) di Indonesia sebagai berikut;

penetapan harga masih didominasi dan berdasarkan kepercayaan diantara pihak-pihak tertentu ialah para pedagang pengumpul (tengkulak/ blantik)
dalam menentukan berat/ bobot ternak dilaksanakan dengan menaksir berdasarkan pengalaman peternak dan blantik, bukan berdasarkan bobot jknailsbeauty.com ternak atau kriteria tertentu.
dominasi margin keuntungan pada lazimnya berada pada pedagang, bagus pengumpul atau blantik maupun pedagang besar di sentra konsumen, padahal peternak sebagai produsen ternak cuma mendapatkan margin keuntungan terendah
belum mengaplikasikan kriteria berat badan maupun menentukan grade/ kelas mutu dan mengaplikasikan alat ukur/timbangan sebagai dasar penentuan harga.
Meskipun keadaan pemasaran daging di Indonesia, secara lazim bisa ditunjukkan sebagai berikut;

Baca Juga : Kualitas Susu Sapi Peternak KSL Magetan Penuhi Standar Pabrik

Permintaan daging berkualitas untuk warga negara asing (WNA), kafe dan hotel masih dipenuhi dari impor.
Konsumen di Indonesia lebih menyukai daging segar (hot carcass), tidak menyukai daging beku (frozen meat), sehingga pasokan daging ditujukan untuk pemenuhan daging pada pasar becek (wet market).
Konsumen belum selektif terhadap bangsa dan usia potong ternak.
Mayoritas masyarakat mengkonsumsi daging pada peristiwa tertentu (hari besar keagamanan dan pesta)
Sekiranya harga daging sapi naik,masyarakat kelompok ekonomi ke bawah beralih ke daging ayam (tidak loyal).
Konsumen kelompok menengah ke atas lebih selektif terhadap mutu dan tenaga beli tidak terpengaruh oleh harga
Implementasi dari kesibukan budidaya sapi potong yang bagus diharapkan kapabel memenuhi animal welfare, sehingga segala kebutuhan sapi potong dan perlakuan yang bagus bagi ternak akan bisa mendukung kecakapan sapi potong untuk berproduksi secara maksimal. Kesibukan budidaya sapi potong mengaplikasikan pendekatan sapta usaha ternak yang terdiri atas bibit, perkandangan, pengelolaan reproduksi, kesehatan sapi, pakan, pengelolaan hasil (panen) dan pemasaran hasil.

Share: Facebook Twitter Linkedin